EDISIMEDAN.COM, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi memenuhi janjinya untuk melakukan rotasi jabatan sejumlah pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Perombakan jabatan ini adalah pertama kali, setelah Tengku Erry dilantik menjadi Gubernur Sumut definitif.

Dalam rotasi jabatan yang digelar hari ini, Jumat (17/6/2016) di Aula Martabe Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Tengku Erry melantik 12 pejabat Eselon II (Pimpinan Tinggi Pratama) dan 21 pejabat Eselon III (Pejabat Administrator) di lingkungan Pemprov Sumut. [BACA JUGA: Inilah Daftar Nama Pejabat Eselon II dan III yang Dilantik Gubsu Tengku Erry]

Hadir dalam acara pelantikan itu Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut H Hasban Ritonga SH, para Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD dan ANS di Pemprov Sumut lainnya.

Sebelumnya saat dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur Sumut definitif, Tengku Erry menyatakan ketidakpuasannya atas kinerja sejumlah aparat di bawahnya. Karena itu, dia berjanji sepekan setelah dilantik dia menyampaikan akan melakukan rotas jabatan dan lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut.

BACA JUGA
Tak Puas Hasil Kinerja Kepala Dinas, Tengku Erry Lakukan Rotasi Minggu Depan

Kepada jajaran pimpinan Pemprov Sumut yang baru, Erry memberikan alasan perombakan kabinet kerjanya.  Menurutnya, dalam perombakan ini dia memfokuskan pada tiga perubahan besar yakni pertama; mengubah paradigma dari paradigma lama ke paradigma baru.

“Jika selama ini jabatan yang diemban Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sebelumnya kita kenal dengan sebutan Pegawai Negeri Sipil, sebagai simbol kekuasaan, saat ini harus diubah menjadi simbol pelayanan. Semakin tinggi jabatannya, semakin besar tanggungjawabnya memberikan pelayanan,” sebut Erry.

Kedua, ASN Pemprov Sumut harus mampu melakukan revolusi mental dan pola fikir yang keliru selama ini. “Ditengah situasi dan kondisi Pemprovsu yang saat ini cukup memprihatinkan tentu harus mampu melakukan revolusi mental dan merubah pola pikir, terutama pola pikir yang tidak baik pada masa-masa yang lalu,” jelasnya.

Ketiga, pejabat harus dapat mengubah sikap dan perilaku yang kurang baik menjadi baik. “Tunjukkanlah bahwa ASN adalah pelayan masyarakat, bukan sebaliknya minta dilayani,” ujar Gubsu.

Erry juga menginstruksikan pejabat yang baru dilantik untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab dan menempatkan diri sebagai agen perubahan (agent of change), termasuk memberikan sanksi bagi ANS yang tidak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

BACA JUGA
Lelang Jabatan ala Tengku Erry, Ini Dia Syarat Menjadi Kepala Dinas

“Saya juga minta pejabat yang baru dilantik untuk merangkul jajaran di bawahnya untuk bersinergi dan bekerjasama. Kekuatan sesungguhnya adalah kebersamaan. Satu bidang dengan bidang lainnya saling terkait dan merupakan mata rantai pelayanan,” pesan Erry. [ded]