Khawatir Kisruh Pilpres, Warga Medan Mulai Timbun Sembako
MEDAN | Perbedaan hasil hitung cepat Pilpres mulai membuat warga khawatir. Di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sejumlah warga mulai menimbun sembako dalam jumlah yang lebih banyak dibanding kondisi normal.
Salah seorang warga Kecamatan Medan Polonia, Medan, F. Pohan menyatakan, dia menghabiskan Rp 650 ribu untuk belanja sembako pada hari ini saja, Jumat (11/7/2014). Dia membeli beras tiga goni kemasan 30 kilogram (kg), gula, minyak goreng, telur, dan mi instan. Jumlah itu bisa jadi akan bertambah.
"Sekiranya situasi memburuk, setidaknya makanan untuk anak-anak dan keluarga, sudah ada. Kalau pun situasi aman, mudah-mudahan memang aman, toh makanan yang kita beli itu tetap dikonsumsi," kata Pohan kepada wartawan.
Tidak hanya Pohan, Irawan warga Kecamatan Medan Deli juga melakukan aksi serupa, membeli sembako dalam jumlah banyak. Apalagi dia memiliki anak kecil yang mengkonsumsi susu. Saat ini dia menyimpan susu formula untuk anaknya dalam jumlah yang lebih banyak.
“Kita antisipasi saja. Susu terpaksa di-stok lebih banyak, karena khusus sifatnya. Belum tentu anaknya mau minum merek pengganti, sekiranya susu merek yang biasa tidak ada,” kata Irawan.
Sementara Tuti warga Kecamatan Medan Selayang, menyatakan dia menyimpan sembako lebih banyak dari biasanya begitu mengetahui kedua capres sama-sama menyatakan menang. Hal ini membuat dia sangat khawatir.
"Apalagi mulai ada kelompok pendukung yang melakukan perayaan, syukuran kemenangan," kata Tuti.
Kendati ada yang warga yang khawatir, namun sebagian warga tetap biasa saja. Warga Kecamatan Medan Johor, A. Samuel Purba menyatakan tidak melakukan penimbunan sembako. Dia yakin situasi akan baik-baik saja, dan sembako akan mudah didapat seperti biasa. [abu ryadh|khd]
MEDAN | Perbedaan hasil hitung cepat Pilpres mulai membuat warga khawatir. Di Medan, Sumatera Utara (Sumut) sejumlah warga mulai menimbun sembako dalam jumlah yang lebih banyak dibanding kondisi normal.
Salah seorang warga Kecamatan Medan Polonia, Medan, F. Pohan menyatakan, dia menghabiskan Rp 650 ribu untuk belanja sembako pada hari ini saja, Jumat (11/7/2014). Dia membeli beras tiga goni kemasan 30 kilogram (kg), gula, minyak goreng, telur, dan mi instan. Jumlah itu bisa jadi akan bertambah.
“Sekiranya situasi memburuk, setidaknya makanan untuk anak-anak dan keluarga, sudah ada. Kalau pun situasi aman, mudah-mudahan memang aman, toh makanan yang kita beli itu tetap dikonsumsi,” kata Pohan kepada wartawan.
Tidak hanya Pohan, Irawan warga Kecamatan Medan Deli juga melakukan aksi serupa, membeli sembako dalam jumlah banyak. Apalagi dia memiliki anak kecil yang mengkonsumsi susu. Saat ini dia menyimpan susu formula untuk anaknya dalam jumlah yang lebih banyak.
“Kita antisipasi saja. Susu terpaksa di-stok lebih banyak, karena khusus sifatnya. Belum tentu anaknya mau minum merek pengganti, sekiranya susu merek yang biasa tidak ada,” kata Irawan.
Sementara Tuti warga Kecamatan Medan Selayang, menyatakan dia menyimpan sembako lebih banyak dari biasanya begitu mengetahui kedua capres sama-sama menyatakan menang. Hal ini membuat dia sangat khawatir.
“Apalagi mulai ada kelompok pendukung yang melakukan perayaan, syukuran kemenangan,” kata Tuti.
Kendati ada yang warga yang khawatir, namun sebagian warga tetap biasa saja. Warga Kecamatan Medan Johor, A. Samuel Purba menyatakan tidak melakukan penimbunan sembako. Dia yakin situasi akan baik-baik saja, dan sembako akan mudah didapat seperti biasa. [abu ryadh|khd]


