Cut Mardiana, Perajin Bunga Kering asal Bireuen

BIREUEN| Hobi jika dilakoni secara serius akan menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Setidaknya inilah yang dilakoni Cut Mardiana, warga Gampong (Desa-red) Kulu Kuta, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Ketekunannya dalam menggeluti bisnis bunga kering mekar selama lima belas tahun, mengantarkannya menjadi perempuan mandiri, yang dapat membantu kebutuhan rumahtangga sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi penduduk sekitarnya.
Banyak jenis jenis bunga kering mekar yang dihasilkan Cut Mardiana. Uniknya bunga-bunga hasil kreatifitasnya yang terbuat dari bahan kering seperti daun bayeuk yang tumbuh di pohon-pohon, kelopak buah kelapa yang sudah kering, gambas kering, pinus, buah kelapa, buah geulumpang, buah mahoni, batang bamboo, biji pinang, kulit pinang kering, pelepah pinang, dan kelapa kecil kering.
Dari buah mahoni yang dirakit Cut Mardiana akan menghasilkan bunga yang mirip dengan bunga teratai. Begitu juga dengan kelopak kelapa kering bisa dibuat menjadi bentuk bunga mawar dan berbagai jenis bunga lainnya.
Untuk harganya sendiri, Cut Mardiana menjual dengan harga bervariasi dan terjangkau.
Seperti bunga kering yang ditusukkan di atas buah kelapa kering dari berbagai jenis bahan ini satu paket di jual seharga Rp 35.000. Sedangkan bunga dalam vas dijual secara terpisah, dalam satu batang dijual Rp 5.000 sampai Rp 15.000, tergantung jenisnya. Sedangkan untuk satu vas tersebut bisa mencapai Rp 300.000 sampai Rp 450.000 per vas,” ujar Cut Marlina di kediamannya akhir pekan kemarin.
Dijelaskannya, pesanan bunga oleh warga di sekitar Kabupaten Bireuen saat menjelang lebaran. Namun tak jarang orderan sudah datang mulai dari tiga bulan sebelum Lebaran. Jika pada hari hari biasa, dalam satu bulan hanya dua tiga pesanan saja yang terjual, terkadang disisi lain anak-anak kuliah setempat juga berdatangan mengunjungi rumah Cut Mardiana untuk belajar cara membuat bunga kering mekar tesebut. [ded| Tarmizi A. Gani]


