Home / NEWS / Ratusan Imigran Bangladesh dan Myanmar Diselamatkan Nelayan Langsa

Ratusan Imigran Bangladesh dan Myanmar Diselamatkan Nelayan Langsa


Imigran Bangladesh dan Myanmar di Langsa

LANGSA| Ratusan imigran asal Bangladesh dan Myanmar, kembali terdampar di Aceh. Mereka dalam keadaan terombang-ambing di dekat perairan Langsa sebelum diselamatkan nelayan.

Dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (15/5/2015), Kapolres Langsa AKBP Sunarya mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, rombongan imigran yang diamankan kali ini berjumlah 662 orang. Masing-masing terdiri dari 432 imigran asal Bangladesh dan 230 orang asal Myanmar.

“Saat ini mereka masih ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, menunggu proses oleh Pemko Langsa dan imigrasi,” kata Sunarya, Jumat siang.

Sunarya menyatakan, berdasarkan keterangan nelayan, para imigran itu ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB, Kamis (14/5). Para imigran yang berada dalam tiga perahu nelayan itu, dalam keadaan terapung-apung di laut yang berjarak sekitar 20 mil laut dari Desa Pusong Teulaga, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa.

Baca Juga:  Etnis Rohingya Harus Diberikan Kewarganegaraan
Anak-anak pengungsi Bangladesh dan Myanmar ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, menunggu proses oleh Pemko Langsa dan imigrasi
Anak-anak pengungsi Bangladesh dan Myanmar ditampung di Pelabuhan Kuala Langsa, menunggu proses oleh Pemko Langsa dan imigrasi

Para nelayan kemudian mengevakuasi para imigran itu dengan menggunakan 6 kapal ukuran 35 GT. Mereka dibawa ke Pelabuhan Kuala Langsa.

Dalam keterangannya, para imigran itu menyatakan mereka sudah beberapa hari terombang-ambing di laut. Dalam upaya melarikan diri dari tempat asalnya, mereka semula sempat berusaha masuk kle Malaysia, namun diusir aparat keamanan laut negara tersebut sehingga terdampar di Aceh.

Secara terpisah, pagi tadi diketahui ada 96 imigran bagian dari kelompok ini terdampar di perairan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Saat ini mereka ditempatkan di Kantor Camat Pangkalan Susu untuk didata.

Sebelumnya, pada Minggu (10/5) lalu, lebih dari 500 imigran Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di Aceh Utara. Perahu para pengungsi yang umumnya etnis Rohingya itu terdampar di perairan Seunuddon. [khi]

Terkait


Berita Terbaru