Zikir dan Takbir Sambut Jenazah Angeline di Kampung Halaman

BANYUWANGI| Jenazah Angeline malam ini, Selasa (16/6/2015), sekitar pukul 19.20 WIB akhirnya tiba di kampung halamannya, di Desa Wadung Pal, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Jenazah bocah malang berusia 8 tahun itu, langsung dimakamkan.
“Lailahailallah, lailahailallah… Allahuakbar….” Suara takbir dan zikir pun berkumandang di antara tangis para kerabat begitu ambulans yang mengantarkan jasad bocah malang itu berhenti di pinggir jalan menuju rumah duka di Dusun Wadungpal, RT 5, RW 3, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.
Metrotvnews.com melaporkan, sejumlah pria membopong peti jenazah bertutupkan kain hijau. Angeline pulang. Tapi tubuh bocah mungil itu terbaring tak bernyawa di dalam peti jenazah.
Orangtua Angeline, Rosidi dan Hamida, langsung memasuki rumah duka. Keluarga langsung memeluk keduanya. Hamida bahkan tak mampu berkata-kata. Ia hanya menangis. Hatinya hancur mengantar putri keduanya pulang kampung.
Ini merupakan kali pertama Angeline mendatangi kampung halamannya di Banyuwangi. Tapi, Angeline tidak pulang membawa senyuman. Angeline pulang dalam kondisi tak bernyawa. Angeline akan beristirahat dengan tenang di sebelah makam kakeknya.

Lautan manusia tampak telah menunggu di Dusun Wadungpal. Kerabat dan tetangga terus berdatangan. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa juga datang untuk menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga.
Keluarga telah menyiapkan peristirahatan untuk Angeline. Sebidang tanah disiapkan tepat di sebelah pusara Senimo, sang kakek yang meninggal puluhan tahun lalu.
Rencana pemulangan jasad Angeline bocah yang menjadi korban kekerasan di rumah orangtua angkatnya di Denpasar itu sebelumnya sempat tertunda. Dijadwalkan, jenazah dipulangkan pada Selasa pagi. Namun, karena orangtua kandung Angeline, Hamidah dan Rosyidi masih menjalani pemeriksaan penyidik Polri, maka pemulangan itu sempat ditunda.
Setiba di kampung, jenazah tidak diinapkan lagi. Jenazah tiba langsung dimandikan, kemudian dimakamkan saat itu juga. “Jam berapa pun dimakamkan,” kata Amar, kakak Hamidah seperti dilansir Kompas.com.
Jenazah Angeline diberangkatkan ke Banyuwangi dengan ambulans bantuan dari Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) yang bernomor polisi P 809 VP. Di dalam mobil jenazah, ada dua orang anggota keluarga yang menyertai, yaitu Amar dan satu orang saudara lainnya.
Iring-iringan jenazah dikawal oleh mobil dari Kementerian Sosial bernomor polisi B 9154 PSC sehingga bisa membuat perjalanan melalui jalan darat lancar. [ded]


