Di ILC, Karni Ilyas “Ledek” Alasan Razman Arif Jadi Pengacara Gatot

MEDAN| Presenter Indonesia Layer Club (ILC) Karni Ilyas, sempat melemparkan ledekan kepada Razman Arif Nasution, terkait alasannya menjadi kuasa hukum Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, Selasa malam (28/7/2015).
Dalam topik “Akhirnya, OC Kaligis Terjerat KPK” itu, Razman Arif sempat memberikan keterangan soal peningkatan status tersangka terhadap kliennya Gatot Pujo Nugroho dan istri keduanya, Evy Susanti dalam kasus suap hakim PTUN Medan.
Usai memberikan penjelasan, tiba-tiba Karni Ilyas bertanya ke Razman. “Anda kan dulu sempat mengadukan Gatot soal kasus BDB, BDH dan Bansos. Ini kenapa tiba-tiba Anda mau menjadi pengacara Gatot,” kata Karni Ilyas dengan suara khasnya.
Pertanyaan bernada canda itu sempat membuat suasana ILC yang dihadiri pakar hukum ternama riuh dengan tawa.
Mendapat pertanyaan itu, Razman menjawab enteng. “Beda Bang. Saya bukan mengadukan Gatot waktu itu. Saya hanya membantu kawan mengadukan kasus Bansos, BOS dan BDB ke KPK,” ujar Razman dengan wajah dan nada serius.
“Lagian profesi kita kan (pengacara-red), gak boleh menolak orang yang minta pertolongan. Sama seperti dokter yang gak boleh menolak orang sakit,” sambung Razman yang sempat menjadi pengacara Budi Gunawan itu.
AJUKAN PRAPERADILAN
Sebelumnya, kepada sejumlah wartawan, Razman akan mengajukan praperadilan atas penetapan Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti sebagai tersangka. “Tidak ada lagi cara yang harus kami tempuh. Ya, kami akan melakukan upaya hukum, yaitu praperadilan,” katanya.
Disinggung apa yang akan dipermasalahkan dalam praperadilan nanti, Razman belum bersedia merincinya. Ia hanya berujar banyak kejanggalan dalam proses hukum yang dilakukan KPK terhadap kliennya. “Banyak…banyak yang janggal. Jadi itu nanti bahan kami di praperadilan ya,” tuturnya.
Meski begitu, Razman masih meragukan penetapan status tersangka terhadap kliennya yang segera diumumkan KPK. Ia baru merasa yakin bila KPK telah mengumumkannya secara resmi. “Saya enggak yakin itu. Menurut saya seharusnya KPK (menggelar) konferensi pers, sampai sekarang saya enggak lihat itu, dan sampai sekarang kami belum dapat info yang valid,” imbuhnya. [ded]




