Gatot Tersangka, Tengku Erry: “Saya Prihatin”

MEDAN| Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengungkapkan keprihatinan terhadap peningkatan status tersangka Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri mudanya Evy Susanti oleh Komisi Pemberantantasan Korupsi (KPK).
Pasangan suami istri itu ditetapkan lembaga anti rasuah sebagai tersangka kasus dugaan penyuapan hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan yang disampaikan pimpinan KPK melalui pesan pendek tersebut.
“Kami cukup prihatin dengan kondisi ini,” kata Erry seperti dilansir koran Sumut Pos hari ini, Rabu (29/7/2015).
Dia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga karena Gubernur Sumut sebelumnya Syamsul Arifin juga mengalami nasib yang sama. “Saya sebenanya no comment, saya baru lihat dari media online. Tapi yang pasti kami prihatin kondisi Sumut ini,” tambahnya.
Erry berpotensi besar menjadi gubernur jika sudah ada putusan incraht terhadap Gatot. Pun, jika Gatot ditahan KPK, Erry akan menjadi pelaksana tugas gubernur. “Semoga bisa lebih baik. Semoga bisa berkibar lagi, menjadi pelajaran buat kita. Jangan lagi ada hal seperti ini karena peritiswa seperti ini sudah terjadi tahun 2010 lalu, zaman Pak Syamsul,” ulang Erry.
Sementara Gatot yang kemarin berada di Asahan memilih untuk bungkam. Ditemui di rumas dinas Bupati Asahan Taufan Gama Simatupang, dia enggan mengeluarkan sepatah kata pun. Ditemani sang istri Sutias Handayani, Gubsu yang mengenakan baju koko putih itu langsung menaiki mobil dinasnya menuju pembukaan MTQ kw-35 Sumut di lapangan depan rumah dinas bupati, Selasa malam (28/7/2015).
Gatot keluar dari rumah dinas bupati sekitar pukul 20.30, didampingi sejumlah pejabat Pemprovsu, Ketua DPRD Sumut H Ajib Shah, para kepala daerah, dan alim ulama serta tokoh masyarakat setempat. [ded]






