Megawati Minta KPK Dibubarkan karena Takut Terbakar BLBI

MEDAN| Pernyataan tidak populer Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai pembubabaran KPK mendapat respon luas dari masyarakat. Meski masih sebatas wacana, namun publik berharap KPK tetap dipertahankan.
“Setback, ironi dan sungguh paradoks keinginan Megawati Soekarnoputri membubarkan KPK. Rakyat dan bangsa Indonesia yang saat ini makin sengsara hidupnya merasa terlukai,” ujar Ali Mahsun, Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), dalam siaran persnya, Selasa 18/8/2015.
Menurutnya, keinginan Megawati tak ubahnya sebuah pengkhianatan terhadap cita-cita luhur para pejuang dan pendiri bangsa dan Negara RI sebagaimana amanah Pembukaan UUD 1945.
“Karena korupsi di Indonesia makin sistemik dan massif seperti penyakit kanker akut yang menyebar ke seluruh tubuh, menggerogoti dan bangkrutkan negara, serta makin sengsarakan kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, jika Indonesia ingin segera keluar dari keterpurukan, maka setiap upaya anti korupsi wajib dilawan bersama-sama,” tegasnya.
Sebagai Presiden kelima RI, ujar Ali Mahsun, pernyataan pembubaran KPK di luar kepatutan karena KPK lahir saat kepemimpinan Megawati. “Jangan bermain api kalau tidak ingin rasakan pedihnya luka bakar. Jangan karena takut terbakar BLBI lantas KPK akan dibubarkan,” tukasnya.
Untuk itu, APKLI tolak dan mengecam keinginan Megawati membubarkan KPK. “Ada KPK saja korupsi merajalela bangkrutkan negara dan sengsarakan rakyat apalagi KPK dibubarkan”, pungkas Ali yang Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1985-1998.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengeluaran pernyataan yang diakuinya tidak populer. Soalnya, Presiden RI kelima itu menghendaki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera dibubarkan.
Berbicara di sela Seminar Nasional Kebangsaan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/8/2015), Megawati bilang, KPK sudah melewati kewenangannya sebagai lembaga ad hoc.
Namun Megawati menyadari, KPK bakal tetap berdiri selama korupsi ada. Sebab, kunci berakhirnya KPK ada pada para pejabat. Menurut Putri Soekarno itu, pejabat tak boleh lagi korupsi sehingga KPK tak punya alasan lagi untuk mempertahankan eksistensinya.
“Saya sadar dengan pernyataan ini, saya bakal di-bully di media sosial. Tapi tentu saja menurut saya ini pemikiran yang logis,” ujar Mega. [Baca Juga: Lewati Kewenangan, Megawati: Saatnya KPK Dibubarkan] [rez]


