Bantuan Asing Tangani Asap adalah yang Pertama Setelah 18 Tahun

JAKARTA| Pemerintah Indonesia akhirnya minta bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini menyusul peryataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang membuka diri atas bantuan empat negara, yaitu Singapura, Rusia, Malaysia dan Jepang.
Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 18 tahun lalu, Indonesia juga pernah mendapat bantuan Internasional dalam menangani asap atau tepatnya pada tahun 1997.
“Saat itu, Indonesia menerima bantuan internasional untuk mengatasi karhutla berupa 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia,” ucapnya dalam keterangan pers kepada edisimedan.com, Kamis (8/10/2015).
Selain itu, saat karhutla yang terjadi pada September tersebut, Indonesia juga menerima bantuan berupa 3 Hercules C-130 dari Malaysia, 1 Hercules C-130 dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor pembom air dari Australia, 2 Hercules dari AS, 2 helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot.
“Tidak hanya itu, kita juga mendapat bantuan peralatan pemadam kebakaran dari Jepang dan Prancis,” kata dia.
Sedangkan untuk bantuan pada karhutla tahun ini, lanjutnya, pemerintah mengarapkan bantuan yang sifatnya filling the gab dari kebutuhan yang ada. Saat ini, Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. 22.146 personil dikerahkan untuk memadamkan api di 6 provinsi.
Di Sumsel telah dikerahkan 5 helikopter, 2 pesawat Air Tractor water bombing dan 1 pesawat Casa hujan buatan dan mengerahkan 3.694 personil gabungan TNI dan Polri. [ded]



