Pilot Perintahkan Seluruh Penumpang Terjun ke Danau Toba
MEDAN| Fransiskus Subihardayan (22), warga Tegal Boyan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta korban selamat helikopter EC 130 yang jatuh di Danau Toba ini menjalani perawatan di rumah sakit.
Saat ditemukan dua mil dari posko utama Onan Runggu, tepatnya sekitar 500 meterĀ dari Desa Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Selasa (13/10) sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi korban tak bisa bicara. Ia hanya bisa memakai bahasa isyarat.
Selain itu, kondisinya tubuh korban sudah mulai membiru karena kedinginan. Tangannya juga mulai terlihat berkerut karena sudah hampir 50 jam di dalam air. “Berdasarkan keterangan korban yang selamat, mereka semua diperintahkan pilot melompat ke danau,” kata Kolonel Inf Fachri, Dansatgas Pencarian Helikopter EC-130.
Setelah melompat, ke limanya mengapung memanfaatkan eceng gondok. Mereka bergandengan tangan. [Baca Juga: 1 Korban Helikopter Ditemukan Selamat]
Hingga kemarin malam ke limanya masih bergandengan tangan. “Hingga tadi malam, pegangan tangan mereka terlepas. Dia (Fransiskus) tidak tahu yang lain ke mana, karena saat itu kondisinya masih lemas. Dia terakhir masih berpegangan tangan dengan pamannya Nur Harianto itu,” jelas Fachri.
Kapolres Tobasa AKBP Budi Hariyanto bilang, berdasarkan keterangan korban selamat, petugas menambah tim pencari di lokasi yang ditunjukkan korban. Yakni sekira 2 mil dari kawasan Onan Runggu, KabupatenĀ Samosir.
“Semua tim masih melakukan pencarian sesuai yang ditugaskan sejak awal. Tapi petugas saat ini lebih banyak mencari di lokasi yang ditunjukkan korban,” pungkasnya. [ded]
Baca Juga: Data 5 Penumpang Helikopter yang Hilang di Samosir