Jemaah Haji Khusus Tiba di Medan, Pemerintah Perlu Terus Melobi Arab Saudi

EDISIMEDAN.com, MEDAN – Pemerintah Arab Saudi akan menambah kuota haji bagi Indonesia menyusul rampungnya renovasi berbagai infrastruktur dan fasilitas lainnya di tanah suci bagi kenyamanan pelaksanaan ibadah haji.
“Kita mendengar kabar dari pemerintah bahwa Arab Saudi akan menambah kuota haji untuk Indonesia. Kabar ini sangat menggembirakan kita semua mengingat daftar tunggu jemaah calon haji terus bertambah,” kata Direktur Eksekutif Penyelenggara Haji Khusus Siar Tour menjawab pers di sela penyambutan jemaah haji khusus Kementerian Agama di Bandara Kualanamu, kemarin malam.
Jemaah haji khusus terdiri 74 jemaah, 2 petugas, 1 dokter dan 4 pembimbing menurut Direktur Operasi H Muhammad Nur Basir,SE tiba di KNIA Deliserdang, Jumat malam sekitar pukul 19.15 WIBdan di Medan pukul 22.00 WIB dalam kondisi sehat walafiat.
Pemerintah Indonesia kata Alamria perlu terus melobi Arab Saudi agar memperioritaskan penambahan kuota haji bagi Indonesia minimal 20 persen atau sebanyak kuota yang pernah dipangkas oleh Arab Saudi beberapa tahun lalu terkait perbaikan infrastruktur di tanah suci.
“Jika kuota haji Indonesia ditambah 20 persen seperti semula akan akan dapat meningkatkan jumlah calon jemaah haji (Calhaj) dari 168 ribu menjadi 220 ribu Calhaj. Diharapkan mempersingkat waktu tunggu,” kata Alamria.
Dia mencontoh daftar haji khusus di Medan saat mencapai 450 orang. Ini memakan waktu tunggu selama 8 tahun. Jikak ada tambahan kuota seperti semula dengan asumsi rata-rata 60 Calhaj khusus bertolak ke tanah suci setiap tahun berarti Calhaj khusus hanya menunggu 7 tahun ke depan. Begitu pula secara nasional akan mempercepat waktu berangkat haji.
“Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama telah mempercayai pihaknya sejak tahun 2004 lalu sebagai penyelenggarahaji khusus maupun umrah. Alhamdulillah hingga saat ini berjalan lancar,” kata Alamria.
Kepercayaan yang diberikan Kemenag ini katanya harus dijunjung tinggi karena ini merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada pemerintah, para jemaah tapi juga kepada Allah SWT. “Justru itu kita berupaya memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga tidak ada jemaah yang merasa kecewa,” tambah Muhammad Nur Basir. [fur]






