Home / MEDAN TODAY / Pemko Medan Curiga Banjir di Simpang Kantor Akibat Sabotase

Pemko Medan Curiga Banjir di Simpang Kantor Akibat Sabotase


Ada temuan 15 goni karung berisi pasir bercampur tanah ketika seluruh jajajarn Kecamatan Medan Labuhan menggelar gotong royong di seputaran Simpang Kantor, Minggu (2/10/2016). Kelima belas goni tersebut di temukan tersusun untuk menyumbat aliran air persis di bawah titi beton rumah salah seorang warga. Ditengarai, kehadiran goni berisi pasir dan tanah ini menyebabkan air tidak dapat mengalir sehingga air terus menggenangi cekungan di Jalan Titi Pahlawan (depan polsek Medan Labuhan), Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

EDISIMEDAN.com, MEDAN – Pemerintah Kota Medan mencurigai adanya sabotase yang menyebabkan banjir yang terjadi di kawasan Jalan Titi Pahlawan, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

Pasalnya, saat jajaran Kecamatan Medan Labuhan menggelar gotong royong di seputaran Simpang Kantor, Minggu (2/10/2016), ditemuan 15 goni karung berisi pasir bercampur tanah di bawah titi beton rumah salah seorang warga.

Kelima belas goni tersebut ditemukan  tersusun  untuk menyumbat aliran air. Ditengarai, kehadiran goni berisi pasir dan tanah ini menyebabkan air tidak dapat mengalir sehingga air terus menggenangi cekungan di Jalan Titi Pahlawan (depan Polsek Medan Labuhan), Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan.

Temuan 15 goni berisi pasir bercampur tanah ini tentunya sangat mengejutkan seluruh peserta gotong royong, termasuk Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane yang memimpin langsung gotong royong tersebut.

Baca Juga:  Sekda Laporkan ODP Di Medan Capai 188 Orang Kepada Gubernur

Sebab, dia pun merasa heran mengapa cekungan tetap saja digenangi air  meskipun air pasang sudah turun. Akibat genangan air tersebut, aktifitas warga pun terganggu. Pasalnya, Jalan Titi Pahlawan ini cukup vital bagi warga karena menghubungkan Kecamatan Medan Labuhan dengan Medan Marelan.

Menurut Arrahman, temuan ini berawal ketika beberapa peserta gotong royong melakukan pengorekan parit sekitar pukul 11.30 WIB. Tiba-tiba  kaki salah salah seorang diantaranya mengenai tumpukan goni berisi pasir.

“Aneh karena kakinya menyentuh benda keras, dia langsung meraba dan menemukan tumpukan goni tersebut. Selanjutnya, satu persatu tumpukan goni  itu pun kami angkat dari bawah titi sehingga air mengalir,” kata Arrahman.

Tak lama setelah kelima belas goni itu diangkat,  Arrahman mengatakan air yang menggenangi cekungan pun langsung mengalami penyusutan. Mantan Camat Medan Helvetia ini pun mengaku belum mengetahui apakah ada unsur kesengajaan terkait dengan ditemukannya tumpukan goni berisi pasir bercampur tanah tersebut.

Baca Juga:  Bersama Pangdam I/BB, Bobby Nasution Kembali Susur Sungai Deli, Progres Pembersihan Kini Capai 25 Persen

“Untuk  itu temuan ini akan kita laporkan kepada Polsek Medan Labuhan. Secara lisan temuan ini sudah kita laporkan. Namun untuk pengaduan secara resminya akan kita lakukan besok (hari ini) sekaligus menyerahkan 15 goni sebagai barang bukti. Kita serahkan kepada aparat kepolisian untuk menyelidikinya,” jelasnya.

Sementara itu Kadis Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan juga menyampaikan temuan yang sama. Pada saat UPT 1 bekerja  untuk mengeringkan cekungan yang tergenang air tersebut, sejumlah pekerja menemukan 12 goni berisi tanah  dari  dua tempat persis  bawah titi  rumah milik warga sehingga menyumbat aliran air, Jumat (30/9/2016).

Baca Juga:  Jateng Pelajari Budaya Kerja di Pemko Medan

“Petugas kita langsung mengangkati keduabelas goni berisi tanah tersebut. Temuan ini tentu saja sangat mengherankan kita. Mengapa ada tumpukan goni berisi tanah di bawah dua titi rumah milik warga. Tumpukan goni itu tentu saja  menyebabkan aliran air selama ini tersumbat, sehingga cekungan tetap saja tergenang meski kita sudah berupaya mengeringkannya,” jelas Syahnan.

Dengan temuan tersebut, baik  Kadis Bina Marga maupun Camat Medan Labuhan akan terus melakukan pengerukan parit di seputaran Simpang Kantor. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah masih ditemukan tumpukan-tumpukan goni berisi pasir dan tanah lainnya yang menyebabkan terjadinya penyumbatan sehingga cekungan Air tak kunjung kering. [ded]

Terkait


Berita Terbaru