Aktivis Anak Gelar Doa dan Aksi Solidaritas untuk Kinara

EDISIMEDAN.com, MEDAN – Aksi solidaritas terhadap Kinara (4), bocah selamat dari aksi pembunuhan keji sekeluarga di Jalan Mangaan I kelurahan Mabar kecamatan Medan Deli digelar berbagai kelompok masyarakat.
Aksi doa dan dukungan Solidaritas untuk Kinara itu digelar di Depan Taman Makam Pahlawan jalan SM Raja Medan,Jumat (14/4/2017).
Berbagai elemen masyarakat ikut ambil bagian. Diantaranya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan, Polres Pelabuhan Belawan, serta aktivis – aktivis anak lainnya.
Dalam kegiatan ini para aktivis anak ini secara serentak mengutuk aksi pembunuhan sekeluarga dan meminta agar para pelaku dihukum dengan pasal berlapis.
BERITA SEBELUMNYA
Kondisi Kinara Makin Membaik Usai Jalani Operasi Kepala
“Kami dari Lembaga Perlindungan Anak Kota Medan mendorong kepolisian untuk menggunakan pasal berlapis untuk menjerat pelaku dengan hukuman mati dan minimal hukuman seumur hidup,” kata Miswardi Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Medan.
Namun begitu LAP Kota Medan juga mengapresiasi kinerja kepolisian yang telah berhasil menangkap dua orang yang diduga ikut berperan dalam aksi pembunuhan keji itu.
Sementara itu, Kanit PPA Polrestabes Medan AKP Evriyanti mengatakan, kekerasan terhadap anak baik itu seksual maupun fisik adalah kejahatan luar biasa.
“Kami selaku penegak hukum akan selalu membantu dan selalu bersinergi dengan lembaga perlindungan anak untuk memutus mata rantai kejahatan terhadap anak,” kata Evriyanti.
Sementara dari data LPA Sumut, setidaknya lebih dari 700 kasus anak yang tersebar di Sumatera Utara.
BACA JUGA
Terlacak Polisi, Andi Lala Ternyata Bersembunyi di Hutan Galang
“Yang menjadi persoalan kita adalah, regulasi sistim perlindungan anak belum ditetapkan menjadi extra ordinary crime,” ujar Ketua LPA Sumut, Muniruddin Ritonga.
Anak sebagai titipan Tuhan, wajib dijaga. Sebab itu, LAP

Sumut ajak para stake holder agar memberikan perhatian kepada anak-anak ini. “Karena ini sesuai dengan ajaran agama kita masing-masing,” beber Munir.
Sementara itu, Danramil Medan Kota, Mayor Setia Budi mengharapkan agar kehadiran Lembaga Perlindungan Anak lebih aktif untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Karena selama ini, setelah kejadian baru lembaga ini turun menangani.
“Sebaiknya kita mencegah hal ini terjadi dengan melakukan sosialisasi kepada Masyarakat. Hal ini dinilai efektif menekan angka kekerasan terhadap anak,” tukas Mayor Setia Budi. [sur]




