Viral di Medsos, Penumpang Lion Kehilangan Barang Berharga Saat Pesawatnya Delay

EDISIMEDAN.com, MEDAN – Kasus kehilangan barang di bagasi penumpang Lion Air kembali terjadi. Kali ini kejadian menimpa seorang penumpang bernama Pendi Manalu. Dia membagikan kisah nahas itu di laman Facebook miliknya. Postingan itu sudah puluhan ribu kali dibagikan.
Tindak kriminal itu diduga terjadi menjelang atau setelah penerbangan JT-305 dari Kualanamu – Soekarno Hatta, Sabtu (13/1/2018) malam kemarin.
“Kejadiannya benar seperti itu. Saya tidak menyangka postingan itu banyak dibagikan orang dan jadi viral,” kata Pendi Manalu saat dihubungi sejumlah wartawan melalui seluler, Selasa (16/1/2018).
Peristiwa itu kata Fendy, berawal saat dia dan istrinya ingin kembali ke Jakarta. Sebelumnya mereka merayakan tahun baru di kampung halamannya di Parsoburan, Habinsaran, Toba Samosir, Sumut.
Pendi dan istrinya, yang memegang tiket Lion Air JT-305 jurusan Kualanamu-Soekarno Hatta, dijadwalkan berangkat Sabtu (13/1) pukul 18.20 WIB. Di Bandara Kualanamu, Deliserdang, pihak maskapai mengumumkan pesawat mereka delay dan baru diberangkatkan pukul 20.00 WIB.
Pukul 22.35 WIB, pesawat yang membawa Pendi dan penumpang lain tiba di Bandara Soekarno Hatta. Namun, sejumlah penumpang kembali kecewa. Mereka harus menunggu barang bawaannya hingga sekitar 1 jam.
Setelah mendapatkan barang yang diangkut dalam bagasi, sejumlah penumpang heran melihat kondisi kopernya. “Tas kami rusak, begitu juga dengan penumpang lain,” kata Pendi.
Karena curiga, Pendi dan penumpang lain memeriksa tas masing-masing. Kecurigaan mereka terbukti. Sejumlah barang berharga raib, sebagian lainnya rusak.
“Kalau saya, saya kehilangan ijazah SD dan SMK milik istri saya,” jelas Pendi.
Penumpang lain juga mengaku kehilangan barang berharga, seperti cincin. Kotak perhiasan yang kosong juga ditemukan berpindah tempat ke tas yang lain. “Juga ada mahasiswi yang kehilangan uang dari dompet yang diletakkan di dalam tas. Dia bahkan tidak punya ongkos dari bandara,” papar Pendi.
Para penumpang itu kemudian mendatangi pos pengaduan. Mereka hanya diberikan lembar pengaduan dan diarahkan membuat laporan pengaduan ke polisi.
Malam itu juga istri Pendi dan penumpang lain membuat laporan kepolisian ke Polres Bandara Soekarno Hatta. Setelah membuat laporan, mereka baru dapat meninggalkan bandara pada Minggu (14/1) sekitar pukul 05.00 WIB.
Pendi mengatakan, sebelumnya mereka dijanjikan akan dihubungi pihak Lion Air dalam 2×24 jam untuk menyelesaikan masalah itu. “Tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya. Mereka tidak ada menghubungi,” jelas Pendi.
Dia mengaku hanya menerima telepon dari seseorang yang mengaku petugas kepolisian bandara. Setelah menanyainya, pria itu berjanji akan menghunungi kembali.
Pendi dan penumpang lainnya kini sedang mempertimbangkan langkah hukum lain. “Sudah ada yang menawarkan diri untuk mendampingi kami. Tapi kami tunggu dulu seminggu ini, kalau tidak ada progress-nya, kami pasti akan mengambil langkah hukum,” jelas Pendi. [ska]





