EDISIMEDAN.com, TEBINGTINGGI – Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (ERAMAS), duet ideal untuk memimpin Sumut. Dua sosok ini, disebut sebagai jawaban dari persoalan yang dihadapi rakyat Sumut.

Hal ini terungkap dalam silaturahim masyarakat etnis Tionghoa se-Kota Tebingtinggi, di kediaman Martin Purba, Jalan Bulian Perumahan Bajenis Indah, Minggu (21/1/2018). Hadir sekitar 300 tokoh Tionghoa, yang sudah ‘jatuh hati’ pada Edy – Ijeck.

“Saya undang Pak Edy dan Pak Ijeck ke sini, untuk bertemu dengan kami. Kami bersyukur dan bangga, bapak mau hadir memenuhi undangan kami. Kami di sini sudah berkomitmen ingin Sumut menjadi daerah yang bermartabat,” kata Martin Purba.

Sebagai tokoh masyarakat Tebingtinggi, Martin menyebutkan, Sumut memiliki berbagai masalah, sehingga pembangunannya, terkesan jalan di tempat.

Dia menyebut salah satu penyebabnya, Sumut ini masih butuh penanganan keamanan secara maksimal.

“Kami percaya, dengan pengalamannya, Pak Edy bisa menjawab masalah ini,” kata Martin disambut tepuk tangan ratusan masyarakat.

Masalah keamanan ini, kata Martin, bisa jadi sebabkan karena Sumut juga kekurangan lapangan kerja. Kesempatan kerja yang kecil, kata dia memicu terjadinya kejahatan.

“Pak Ijeck dengan pengalamannya sebagai pengusaha, kami harap bisa mewujudkan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat Sumut. Kalau sudah aman, lapangan kerja ada, ekonomi Sumut maju. Makanya kami sangat berharap ERAMAS mau memimpin Sumut ke jalan kebaikan dan menjadikan Sumut yang bermartabat,” ujarnya.

Mewakili masyarakat Hendri Rivai, anggota DPRD Tebingtinggi, menilai sosok Edy Rahmayadi merupakan inspirasi bagi masyarakat. Sebab, Edy mau meninggalkan jabatan tinggi di militer untuk membangun daerahnya.

“Bagi kita yang di militer, tentu ingin sekali menyandang bintang empat. Tapi Pak Edy meletakkan peluang itu, dan memilih bersama kita di Sumut untuk membangun Sumut yang bermartabat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Edy Rahmayadi, mengatakan, dirinya berterimakasih atas sambutan dan komitmen masyarakat Tionghoa di Tebingtinggi pada dirinya dan Musa Rajekshah.

Kata dia, Tebingtinggi merupakan kawasan hinterland yang menjadi penghubung antar daerah Sumatera Utara.

“Mau ke Pantai Timur atau ke Pantai Barat, harus lewat Tebingtinggi. Kami, saya dan Musa Rajekshah ingin Tebingtinggi ini lebih maju lagi ke depannya,” ucapnya.

Dia menambahkan, Sumut yang multietnis ini membutuhkan kerjasama semua pihak untuk memajukan daerah. Masyarakat Tionghoa, kata dia, juga harus menunjukkan peran itu agar pembangunan bisa berlangsung lebih baik.

Salah satunya adalah dengan menggunakan hak pilih dalam pesta demokrasi seperti Pemilu atau pemilihan kepala daerah.

“Masyarakat Tionghoa harus gunakan hak pilih dengan datang ke tempat pemungutan suara. Kalau memang tak ada yang cocok untuk dipilih, tak usah dicoblos. Yang penting kita datang ke TPS,” ucapnya.

Selain bertemu masyarakat Tionghoa, di kota lemang itu, Edy – Ijeck juga bertemu dengan masyarakat Melayu yang tergabung dalam Laskar Melayu Hang Tuah Kota Tebingtinggi.

“Sumut bermartabat adalah harapan seluruh warga Sumut. Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk kita semua,” bebernya.

Setelah itu, Edy – Ijeck kemudian ditepungtawari dan didoakan agar dimudahkan dalam menjalani proses Pilgubsu 2018 yang akan memasuki tahap lanjutan.

“Ini adalah doa untuk kami. Tentu saja ini menambahkan kekuatan kami untuk terus bersama rakyat Sumut,” pungkas Musa Rajekshah. [mas]