Home / NEWS / Video Letusan Sinabung Terbesar Sepanjang Tahun 2018

Video Letusan Sinabung Terbesar Sepanjang Tahun 2018


EDISIMEDAN.com, MEDAN – Letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi, Senin (19/2/2018) pagi pukul 08.53 WIB, tercatat sebagai letusan terbesar selama tahun 2018 ini. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, letusan besar tersebut menyebabkan tinggi kolom abu vulkanik 5.000 meter dengan tekanan kuat dan warna kelabu kegelapan. Lama gempa letusan 607 detik.

“Letusan juga disertai luncuran awan panas sejauh 4.900 meter ke arah Selatan – Tenggara dan 3.500 meter ke arah Tenggara Timur. Angin bertiup ke arah Barat – Selatan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,  Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Senin (19/2/2018).

Baca Juga:  Abu Sinabung Mulai Mengganggu Jadwal Penerbangan di Kualanamu

Dari catatan BNPB, letusan disertai dengan suara gemuruh. Abu vulkanik menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Sinabung, diantaranya Kecamatan Simpang Empat, Naman Teran, Pqyung, Tiga Nderket dan Munthe.

“Ini adalah letusan terbesar selama 2018 ini,” tegas Sutopo.

Kondisi di lima kecamatan itu jadi gelap dengan jarak pandang sekitar 5 meter. Selain itu, batuan kecil juga menghujani 5 kecamatan itu.

Hujan kerikil kecil juga masih terjadi seperti di Desa Kuta Mbaru dan Kuta Rakyat hingga pukul 10.00 WIB,” tambahnya.

Menurut Sutopo, Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan kepada BPBD Karo.

Baca Juga:  Puluhan Anggota Dewan Diperiksa KPK, Dua Agenda Paripurna Batal Digelar Di DPRD Sumut

BERITA TERKAIT

“Berdasarkan laporan BPBD Karo tidak ada korban jiwa. Tidak ada tambahan pengungsi. Pengungsi lama sudah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian mendapat bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB,” imbuh Sutopo.

Ditambahkan, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

“Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir,” pungkasnya. [ded]

Terkait


Berita Terbaru