Home / NEWSSUMUT / Aroma Busuk Pabrik Getah Rubber Hoclie Mengganggu Warga

Aroma Busuk Pabrik Getah Rubber Hoclie Mengganggu Warga


PABRIK GETAH - Aroma busuk Pabrik pengolahan getah PT Rubber Hockli mengeluarkan aroma bau busuk [edisiMedan.com/julian]

EDISIMEDAN.COM, MEDAN – Warga Rantauprapat mengesalkan aroma tak sedap dari pabrik pengolahan getah PT Rubber Hocklie di kawasan Jalan Perdamaian Sigambal, Kecamatan Rantau Selatan, .

Produksi limbah cair dan polusi udara pabrik itu diduga penyebab kerapnya warga sekitar terganggu. Bahkan, para pengguna jalan yang melintas di areal lokasi itu.

Salahseorang warga sekitar, AR Siallagan, mengaku aroma busuk limbah dari Rubber itu sangat mengganggu warga setiap hari.

“Apalagi bila hujan tiba, sangat menyengat di hidung. Sesak,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).

Senada, waraga lainnya, Milda warga yang tinggal sekitar 500 meter dari pabrik getah itu mengaku, kondisi aroma busuk itu sudah berbilang tahunan mereka dirasakan.

Baca Juga:  M.Adlika Ikhwan dan Sri Harnani Peroleh Hadiah Umroh dari Bupati Labuhanbatu

“Jangan ditanya lagi, kalau baunya udah tahunan. Herannya pabrik itu terus berdiri,” jelasnya.

Seorang pengguna jalan, Rizal yang melintas asal ibukota saat mengisi BBM di Pom Bensin yang dekat dengan pabrik Hocklie itu juga sangat terkejut dengan bau busuk yang menyengat dari pabrik itu.

“Waduh nyengat banget aroma bau busuknya, saya sampe kaget ketika mengisi BBM di SPBU di depan pabrik itu. Kok gak ada tindakan dari Pemkab, padahal jarak dari Kantor Bupati sangat dekat bahkan aroma baunya sampai ke sana,” ujar Rizal.

Ketua Dewan Pemantau Penyelengara Negara Indonesia (DPPNI) Labuhanbatu Armansyah Siregar menduga limbah PT Ruber Hockli diduga tidak sesuai baku mutu limbah yang ditetapkan. Begitu juga limbah cair nya yang dibuang ke sungai Aek Riung.

Baca Juga:  Gempa 5,3 SR Guncang Nias Utara

Menurut dia, meski perusahaan itu sering diprotes warga dampak limbah beracun perusahaan itu, namun tidak ada tindakan dari penegak hukum setempat.

Biasanya, kata dia perusahaan itu membuang limbah sewaktu hujan deras. Dengan begitu tingginya debit air sungai menyelimuti limbah kotor yang dibuang.

Arman merasa aneh dengan diamnya Pemkab Labuhanbatu. Pihaknya, kata dia berharap Pemkab segera mengambil sikap.

Sementara pihak manajemen perusahaan Ruber Hocklie gagal konfirmasi. Dua sekuriti kantor di sana, Iman Wahyudi dan Paiman mengaku pihak manajemen perusahaan itu sedang tidak bisa diganggu.

“Maaf ya. Perusahaan sedang sibuk,” kata Iman.

Baca Juga:  Minimalisir Kebocoran Pendapatan, PUD Pasar Medan Kolaborasi dengan Kejari Medan

Karena, kata dia, perusahaan modal asing (PMA) itu, kemarin menjalani proses audit internal. “Tim audit datang dari Palembang, Sumsel,” bebernya seraya mengusulkan wartawan datang dilain waktu. “Besok aja datang lagi, ya bang,” tandasnya. [jul]

Terkait


Berita Terbaru