Home / NEWS / Dinas Kesehatan Sumut Bangun Kantin Representatif dan Sehat

Dinas Kesehatan Sumut Bangun Kantin Representatif dan Sehat


EDISIMEDAN.com, MEDAN– Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara segera membangun kantin representatif. Pembangunan kantin ini diharapkan selesai di tahun ini juga.

Kadis Kesehatan Sumut, Ismail Lubis mengatakan, kantin representatif ini tidak hanya dibangun 2 outlet saja, melainkan 6 outlet dan ber-AC.

Ini dilakukan kadis agar kantin nyaman dan sehat.

“Di atas nanti akan dibuat untuk tempat olahraga dan rooftop. Untuk pengelolaannya, kita serahkan ke ibu-ibu Dharma Wanita,” ujar Ismail, Selasa (30/8/2022).

Pembangunan kantin sehat representatif ini, kata Kadis, dilakukan karena Dinas Kesehatan Sumut menginginkan kantin yang lebih baik dan menjamin siapa siapa saja yang ingin berbelanja atau yang ingin berolaharga di sana.

“Kantin ini sudah dimulai dan ini kita lakukan agar UMKM itu maju,” sebutnya.

Baca Juga:  #Republika Keren, Salut!

Menurut Kadis, ide kantin sehat representatif ini berawal pada Jumat saat ada Dharma Wanita membina UMKM.

“Jadi ibu-ibu Dharma Wanita itu membawa makanan UMKM tetangga binaan mereka. Itulah dijual di situ,” terangnya.

Di sisi lain, Kadis mengaku, pembangunan kantin ini dilakukannya mengadopsi langkah Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang membangun kantin (kafetaria) di Kantor Gubernur Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan.

Kafetaria tersebut diisi oleh para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya menjual di pinggir jalan, sebelah Kantor Gubernur.

“Kayak yang dibuat Pak Gubernur itu, yang di bawah itu, itulah maksud saya. Selama ini kan tidak representatif kantin itu padahal sudah berganti-ganti Kepala Dinas. Untuk pembangunannya diupayakan tahun ini selesai,” ujarnya.

Baca Juga:  Penyandang Disabilitas Se-Kawasan Danau Toba Punya Kaki Palsu Baru

Sementara terkait, Joglo dijadikan kafe yang dikabarkan salah satu media di Medan yang katanya telah menimbulkan pergunjingan, Ismail mengaku sekarang ini siapa saja boleh berjualan di kantor,
karena yang jualan di kantin saja saat ini juga adalah keluarga Dinkes, istri pegawai.

“Dan kalau sudah selesai kantin sehat siapa aja boleh berjualan asal kapasitas daya tampung masih ada dan ikut ketentuan ,oleh DWP persatuan yang mengelola,” katanya.

Lagipula sebutnya, joglo yang dikabarkan dijadikan kafe yang lebih tepat disebut tempat ngopi itu pun hanya sementara menanti Kantin selesai dibangun.

“Semua yang jualan di area kantor kita itu semua akan dimasukkan di kantin baru jika sudah selesai pembangunannya, jadi itu hanya sementara,” kata Kadiskes Ismail lagi.

Baca Juga:  Pembunuh Petani di Desa Huta Bangun Dilumpuhkan Polisi

Sementara, Sekretaris Dharma Wanita Persatuan Dinkes, yang juga menjabat Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara, Syarifah Zakia menyebutkan memang benar tempat ngopi itu binaan mereka, dan keberadaannya juga sangat membantu, karena dapat menjadi sumber menambah Kas Dharma Wanita.

“Itukan Dharma Wanita punya, Pondok Segar Bermitra namanya, jadi setiap Jum’at ada kegiatan minuman segar. Di hari selain jumat tempat ngopi itu dibuka sebagai binaan dharma wanita. Keberadaan UMKM tu juga untuk uang kas Dharma Wanita kita, itupun kalau kantin selesai akan masuk ke dalam kantin nanti,” tandasnya.(cbud)

Terkait


Berita Terbaru