Tak Ada Pungli Dalam Pengangkatan Pejabat, Warek I UIN Sumut: Jika Ada Bukti Laporkan ke Pihak Berwajib

EDISIMEDAN.com, MEDAN: Proses pengangkatan pejabat di lingkungan Universitas Sumatera Utara (UIN Sumut) sampai saat ini berjalan lancar dan baik. Bahkan ditegaskan tidak ada pungli atau transaksi finansial dalam proses pengangkatan pejabat baik mulai tingkat wakil rektor, dekan, sampai level bawah.
Hal ini ditegaskan oleh Rektor UIN Sumut, Prof Dr Nurhayati, MA yang diwakilkan oleh Warek I, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag kepada Media pada Jumat (21/7).
” lucu sekali jika ada pengangkatan pejabat dengan membayar sejumlah uang atau transaksi finansial, karena itu tidak ada sama sekali. Karena tidak mungkin pimpinan bisa menagih kinerja yang maksimal dari bawahannya kalau dia mendapatkan jabatannya lewat transaksi-transaksi. Rektor tidak akan melakukan hal itu dan itu menjadi perbuatan terlarang bagi dirinya. Sama juga dengan level wakil rektor, dekan dan level kebawah, komitmen Rektor itu tegas. Kalau ada diantara kami khususnya dekan melakukan hal yang sama kepada wakil dekannya, dan ketua jurusannya dan itu terbukti ada transaksi akan dipecat dari jabatannya dan akan diproses secara hukum,” kata Warek I Bidang Akademik ini.
Didampingi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Katimin, MA, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Prof. Dr. H. Muzakkir, M.Ag
Pengembangan Lembaga, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Prof. Dr. Tien Rafida, M.Hum
Keguruan (FITK) serta Dekan Fakultas Dakwah dan Dr. Hasan Sazali, MA, Komunukasi (FDK), Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Dr. Syafruddin Syam, M.Ag (FSH) Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Dr. Nursapia Harahap, MA, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Dr. Zulham, S.H.I, M.Hum
(FST), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. Dr. Mesiono, M.Pd (FKM) dan Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Syukur Kholil, MA.
Dikatakan Azhari bahwa bagi siapapun yang menemukan bukti ada transaksi finansial ia mempersilahkan agar melaporkan ke pihak berwajib dan pihaknya akan siap menghadapinya.
Pada kesempatan itu ia juga memaparkan bahwa UIN Sumut adalah amanah bukan saja amanah Kementrian Agama tetapi juga amanah masyarakt Sumut.
Sejak Prof Nurhayati di lantik menjadi Rektor UIN Sumut, ia sangat memiliki keinginan yang sangat amat kuat untuk meningkatkan UIN Sumut baik dari sisi akreditasi yang pada hari ini sebutnya UIN Sumut berada diakreditasi B. Untuk institusi dan dari 62 prodi ada 7 yang unggul dan selebihnya baik sekali dan ada beberapa prodi yang masih C.
“Komitmen rektor itu yang pertama adalah meningkatkan akreditasi karena untuk hari ini ukuran perguruan tinggi adalah akreditasi. Kedua ingin meningkatkan pelayanan UIN Sumut kepada stakeholder masyarakat pada umumnya dan mahasiswa khususnya.
Makanya rektor menggagas smart Islamic University, pelayanan yang bersifat digital. Ketiga peningkatan prestasi kita baik di level nasional maupun di internasional dan banyak lagi yang menjadi harapan rektor dan menjadi tekatnya untuk mengembalikan UIN ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumut,” jelasnya.
Karena itu UIN berdirinya sangat unik dibanding uin yang lain. Uin berdiri antara kolaborasi ulama dan umaro pada saat itu Gubsu dan Walikota Medan bersama ulama jadilah UIN sampai saat ini masih berdiri ditengah masyarakat.
“Karena itulah ketika rektor menegaskan ingin memajukan UIN Sumut maka langkah berikutnya rektor tidak ingin membuat persoalan -persoalan atau tidak mau menjadi tidak konsisten maka yang akan kita lakukan adalah memilih wakil rektor , dekan-dekan dengan cara seobjektif mungkin tanpa ada transaksi apapun itu kecuali komitmen kerja,” tegasnya.
Apa yang disampaikan oleh Warek I ini juga dikatakan oleh para Warek dan dekan yang hadir bahwa pemilihan atau pengangkatan jabatan di lingkungan UIN Sumut dilakukan dengan seobjektif mungkin. (red)







