EDISIMEDAN.com,  MEDAN– Sejumlah pejabat eselon III dan IV jajaran Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, berkesempatan menikmati sensasi jamuan makan siang di antara kerimbunan buah anggur di ‘Taman Anggur’, kawasan Jalan Eka Surya Gang Eka Jaya 4 Medan Johor, Jumat (28/07/2023).

“Ini kesempatan langka bersantap di antara buah anggur yang menggantung dimana-mana,” ungkap Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Ketapang TPH Sumut, H Sutarman, di sela santap siang.

Hal senada dikemukakan rekan sejawatnya, Lambok Turnip, yang dalam keseharian menjabat sebagai Kepala Bidang Hortikultura. Menurutnya, pengelola ‘Taman Anggur’ tergolong pintar memanfaatkan lahan pekarangan yang terbatas untuk tanaman anggur.

“Buah anggur yang banyak bergantungan ini sebagai bukti keseriusan sekaligus ketekunan pengelolanya,” puji Lambok Turnip yang diamini Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura, H Marino dan Kepala UPT BIH Gedung Johor, H Muddin Dalimunthe.

Tidak jauh berbeda disampaikan Fungsional Dinas Ketapang TPH Sumut, H Bahruddin Siregar. Bahkan, ia menyatakan, ‘Taman Anggur’ teramat layak dijadikan referensi para pekebun anggur’. Selain koleksi tanamannya tergolong banyak, yakni 10 varietas, masing-masing Jupiter, Julian, Ninel, Rumba, Tamaki, Dixon, Transfiguration, Early Adora, New Baikonur dan Carnival, pengelola sangat terbuka menerima pihak-pihak yang ingin mengetahui pertanaman anggur.

“Saya lihat batang tanamannya besar dan daunnya juga sehat, sehingga layak dijadikan referensi para pehobi anggur,” sebutnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Ketapang TPH Sumut, Hj Lusyantini, mengaku sengaja mengundang rekan sejawatnya untuk bersantap siang di bawah naungan buah anggur siap panen yang dibudidayakan sang suami, H Karyono.
“Sebenarnya ini bukan panen pertama, tapi kali ini buahnya yang paling banyak dan merata,” paparnya.

Ia berharap, rekan sejawatnya tertarik untuk ikut bertanam anggur dalam upaya memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang terbatas.
Mengenai budidaya tanaman anggur, H Karyono memiliki tips untuk para pemula.
“Pilih bibit yang berkualitas dan jangan pernah malu untuk belajar atau pun bertanya kepada yang lebih paham tentang pertanaman anggur,” sebutnya.

Pria yang sejak tahun 2021 menggeluti pertanaman anggur ini juga sempat kecewa saat tidak mendapatkan hasil memadai. Betapa tidak, setahun setelah menanam anggur, pria yang karib disapa Mas Yong ini justru hanya mendapati rimbunan dedaunan, bukan buahnya. Kendati demikian, purna bhakti dari Dinas Ketapang TPH Sumut ini tidak putus asa. Beragam referensi seputar pertanaman anggur, digunakan untuk menambah wawasannya.

Tidak sia-sia, Mas Yong mulai memahami cara mengatur tanaman anggur agar bisa berbuah, termasuk menjamin rasanya.

“Tinggal kita yang mengatur, apakah tanaman anggur langsung kita jadikan buah, atau membiarkan dulu tanaman menjalar untuk memenuhi lanjarannya,” tandasnya.(red)