Home / MEDAN TODAY / Kawasan Kesawan Akan Ditata Pemko Medan

Kawasan Kesawan Akan Ditata Pemko Medan


EDISIMEDAN.com MEDAN- Rencana Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menjadikan kawasan Kesawan sebagai The Kitchen of Asia mendapat dukungan berbagai pihak.Namun sebagian masyarakat dan pemilik usaha di kawasan tersebut mengaku sedikit bingung, khususnya untuk kendaraan yang akan keluar masuk. Termasuk calon konsumen yang hendak bertransaksi bisnis.Menurut Bobby, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan mengajak pemilik rumah dan pemilik usaha di sekitar Kesawan untuk berkolaborasi.“Kami akan lebih gencar menyosialisasikan program ini, dan bagi pemilik rumah atau pengusaha di sekitar Kesawan, tidak mungkin ditinggalkan. Mereka akan kami ajak berkolaborasi,” tegasnya didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Benny Iskandar dan Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono usai mengikuti program salah satu televisi swasta nasional di Gedung Warenhuis, Jalan Ahmad Yani VII, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kamis (25/3) sore.Bobby menguraikan, pihaknya menetapkan kriteria bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bisa berjualan di kawasan Kesawan. Di antaranya steling seragam atau menunjukkan etnis tertentu. Makanan juga menghadirkan seluruh etnis yang ada di Kota Medan, seperti India, Melayu, Tionghoa, Batak, Minang dan lainnya.“Soft launching nanti sengaja kita buat Minggu (28/3) malam agar tak terjadi kerumunan orang. Kita harus tetap perhatikan protokol kesehatan," tandasnya. Kadis Perkim Benny Iskandar menerangkan, bagi pemilik rumah atau pengusaha yang ada di Kesawan tidak perlu khawatir karena Pemko Medan telah menyiapkan kantong-kantong parkir di beberapa ruas jalan sekitar.“Kesawan City Walk berlaku mulai pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB. Nanti kami akan sosialisasi kembali, termasuk soal keberadaan kantong-kantong parkir,” terangnya.Disebutkan Benny, pada jam-jam tersebut, untuk sementara diminta menempatkan kendaraannya pada kantong-kantong parkir yang telah disiapkan seperti di Jalan AR Syihab, Kumango, Pulau Pinang, Perniagaan dan Pembelian.“Sebenarnya bagi masyarakat Kesawan, ini bukan hal baru karena beberapa tahun lalu juga pernah ada kondisi seperti ini,” tegasnya.Dia menuturkan, terkait pusat kuliner yang memakan badan jalan dan larangan orang berjualan di jalan, Benny memastikan Pemko Medan akan menerbitkan peraturan walikota (perwal) baru terkait itu.“Akan ada perwal baru khusus untuk Kesawan City Walk, termasuk mengatur jam operasional tutu buka dan siapa saja pelaku UMKM itu,” tuturnya.Awalnya, sebut Benny, kawasan ini bukan untuk berjualan namun wisata kota lama. Tetapi jika hanya berwisata saja tentu kurang menarik. Maka, untuk meningkatkan perekonomian, dikolaborasi dengan pedagang UMKM dari seluruh etnis seperti keinginan walikota mewujudkan Medan The Kitchen of Asia.68 UMKMAgus Suriyono menambahkan, untuk sementara ada 68 pelaku UMKM yang terdata akan mengisi kawasan Kesawan City Walk.“Kami mengakomodir angkringan yang selama ini ada di Kesawan. Sementara total 68 pedagang, namun ke depan bisa saja bertambah jika ada yang mendaftar ke Dinas Koperasi dan UMKM,” terangnya.Dijelaskan, beberapa standardisasi bagi pelaku UMKM misalnya stan harus inovatif dan kreatif, memiliki izin dan lainnya.(red)

EDISIMEDAN.com MEDAN– Rencana Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menjadikan kawasan Kesawan sebagai The Kitchen of Asia mendapat dukungan berbagai pihak.

Namun sebagian masyarakat dan pemilik usaha di kawasan tersebut mengaku sedikit bingung, khususnya untuk kendaraan yang akan keluar masuk. Termasuk calon konsumen yang hendak bertransaksi bisnis.

Menurut Bobby, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan mengajak pemilik rumah dan pemilik usaha di sekitar Kesawan untuk berkolaborasi.

“Kami akan lebih gencar menyosialisasikan program ini, dan bagi pemilik rumah atau pengusaha di sekitar Kesawan, tidak mungkin ditinggalkan. Mereka akan kami ajak berkolaborasi,” tegasnya didampingi Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Benny Iskandar dan Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono usai mengikuti program salah satu televisi swasta nasional di Gedung Warenhuis, Jalan Ahmad Yani VII, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kamis (25/3) sore.

Baca Juga:  Wakil Wali Kota Semarang Optimis Penataan Kesawan Kembalikan Kejayaan Medan Masa Lampau

Bobby menguraikan, pihaknya menetapkan kriteria bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bisa berjualan di kawasan Kesawan. Di antaranya steling seragam atau menunjukkan etnis tertentu. Makanan juga menghadirkan seluruh etnis yang ada di Kota Medan, seperti India, Melayu, Tionghoa, Batak, Minang dan lainnya.

“Soft launching nanti sengaja kita buat Minggu (28/3) malam agar tak terjadi kerumunan orang. Kita harus tetap perhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.

 

Kadis Perkim Benny Iskandar menerangkan, bagi pemilik rumah atau pengusaha yang ada di Kesawan tidak perlu khawatir karena Pemko Medan telah menyiapkan kantong-kantong parkir di beberapa ruas jalan sekitar.

“Kesawan City Walk berlaku mulai pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB. Nanti kami akan sosialisasi kembali, termasuk soal keberadaan kantong-kantong parkir,” terangnya.

Baca Juga:  9 Ahli Majlis Negeri Sembilan Malaysia Kunjungi Balai Kota

Disebutkan Benny, pada jam-jam tersebut, untuk sementara diminta menempatkan kendaraannya pada kantong-kantong parkir yang telah disiapkan seperti di Jalan AR Syihab, Kumango, Pulau Pinang, Perniagaan dan Pembelian.

“Sebenarnya bagi masyarakat Kesawan, ini bukan hal baru karena beberapa tahun lalu juga pernah ada kondisi seperti ini,” tegasnya.

Dia menuturkan, terkait pusat kuliner yang memakan badan jalan dan larangan orang berjualan di jalan, Benny memastikan Pemko Medan akan menerbitkan peraturan walikota (perwal) baru terkait itu.

“Akan ada perwal baru khusus untuk Kesawan City Walk, termasuk mengatur jam operasional tutu buka dan siapa saja pelaku UMKM itu,” tuturnya.

Baca Juga:  Tangani Wabah Corona, Alfamidi serahkan Bantuan ke Kecamatan Binjai Barat

Awalnya, sebut Benny, kawasan ini bukan untuk berjualan namun wisata kota lama. Tetapi jika hanya berwisata saja tentu kurang menarik. Maka, untuk meningkatkan perekonomian, dikolaborasi dengan pedagang UMKM dari seluruh etnis seperti keinginan walikota mewujudkan Medan The Kitchen of Asia.

68 UMKM

Agus Suriyono menambahkan, untuk sementara ada 68 pelaku UMKM yang terdata akan mengisi kawasan Kesawan City Walk.

“Kami mengakomodir angkringan yang selama ini ada di Kesawan. Sementara total 68 pedagang, namun ke depan bisa saja bertambah jika ada yang mendaftar ke Dinas Koperasi dan UMKM,” terangnya.

Dijelaskan, beberapa standardisasi bagi pelaku UMKM misalnya stan harus inovatif dan kreatif, memiliki izin dan lainnya.(red)

Terkait


Berita Terbaru