EDISIMEDAN.com, BATUBARA – Tim penyidik Kejaksaan Negeri Batubara, Kamis (8/12/2017), menggeledah RSUD Batubara di Desa Kwala Gunung, Kecamatan Lima Puluh. Penggeledahan dilakukan terkait dugaan penyelewengan klaim BPJS Kesehatan.

Tim penyidik Kejari Batubara yang melakukan penggeledahan berjumlah sembilan orang. Mereka didampingi polisi bersenjata lengkap.

Tim kemudian memeriksa sejumlah ruangan seperti ruangan keuangan, ruangan direktur, ruangan administrasi dan ruangan lainnya.

Penggeledahan terkait dugaan tindak pidana korupsi terhadap dana klaim BPJS tahun 2014-2015 dimana negara mengalami kerugian sebesar Rp 2,2 miliar.

Dari hasil penyidikan sementara, ada ketidaksesuaian peruntukan dalam pelaksanaannya. Dari hasil penggeledahan, Kejaksaan Negeri Batubara menyita sejumlah dokumen tentang BPJS yang nantinya untuk melengkapi hasil penyidikan.

“Penggeledahan hari ini terkait soal dana hasil klaim BPJS 2014-2015 senilai 2,2 miliar lebih. Kita mau lihat data data klaim BPJS,” ujar Kasi Intel Kejaksaan Negeri Batubara, Muhammad Harris.

Hingga saat ini, Kejari Batubara belum menetapkan tersangka dalam kasus ini meski sudah memeriksa sepuluh orang saksi. Rencananya pihak kejaksaan akan memeriksa kembali direktur rumah sakit.

Penyidikan terhadap kasus ini sudah dimulai sejak September 2017 dan kasusnya sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan pada november 2017.

Kasubbag Tata Usaha RSUD Batu Bara Hendri Sihite membenarkan penggeledahan terkait anggaran klaim BPJS Kesehatan tahun 2014-2015. Dia ikut mendampingi penggeledahan, mengaku tidak mengetahui posisi Direktur RSUD Batubara.

“Posisi Dirut saat ini saya tidak tahu. Tapi tadi tim Kejari sudah menunjukkan surat tugas penggeledahan,” ujarnya. [bey]