Para Lansia Aktif dan Berkreatif Seni Budaya pada Festival Laras Sembah

oleh -181 Dilihat

EDISIMEDAN.com, MEDAN – Sejumlah orangtua berumur lanjut usia (lansia) aktif berpartisipasi dan berkreativitas bidang seni budaya bertemakan lingkungan hidup dalam acara Festival Laras Sembah, Jumat (17/4) di Jambur Ribu Jalan Kapiten Purba Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan.

Kegiatan ini dilakukan agar para orangtua yang sudah memiliki banyak pengalaman tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi anak cucu di masa depan sehingga bisa melaksanakan kegiatan serupa yang bermanfaat bagi seni budaya, lingkungan hidup serta  ekonomi kreatif

Dalam festival yang akan diselenggarakan selama dua hari ini, Jumat-Sabtu (17-18 April 2025), sejumlah lansia berpartisipasi dalam kegiatan, di antaranya workshop seni rupa mengelola serat limbah, merias serat limbah bersama Lansia, pameran karya seni rupa para lansia, panggung rakyat serat limbah, performing arts Lansia ‘Kami Bukan Limbah’, layar tancap film dokumentasi ‘Laras Sembah’ dan kegiatan lainnya.

Penerima dana manfaat Kementerian Kebudayaan RI, Farida Lisa Purba saat membuka kegiatan, mengatakan bahwa Festival Laras Sembah merupakan kegiatan seni budaya pengolahan limbah menjadi karya sendiri, melibatkan lansia, dengan memanfaatkan Jambu Ribu yang berlokasi dekat dengan Sungai Bekala.

“Kegiatan ini untuk memberikan teladan kepada anak cucu tentang pentingnya lingkungan sungai,” ucapnya.

Dia juga menambahkan, ada anggapan bahwa para Lansia tidak lagi produktif. “Lansia sudah dianggap tidak produktif dan terkesan disisihkan karena itulah kegiatan ini juga sebagai rekreasi dan menumbuhkembangkan potensi kreatif tumbuh kembang lansia. Dengan kematangan dan pengalaman hidup lansia, kita posisikan lansia sebagai agen perubahan. Manfaat kegiatan ini, untuk memberdayakan para lansia sebagai insan produktif,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Sukronedi, S.Si.M.A menyatakan senang dan mengapresiasi keaktifan para lansia.

“Kami merasa senang bapak ibu lansia masih bisa memberikan upayanya memberikan upaya kreatif dan inovatifnya yang bisa produktif untuk nantinya bisa memanfaatkan untuk juga menjaga kelestarian lingkungannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dia mendorong para seniman budaya bisa melakukan banyak kegiatan untuk pemajuan kebudayaan

“Anggaran untuk fasilitasi pemajuan kebudayaan juga tidak dilakukan efisiensi. Karena itu kami berharap teman-teman seniman budayawan bisa mengajukan kegiatan. Kami ada tim seleksi nanti. Untuk teman-teman seniman budayawan, bisa melakukan pemajuan kebudayaan karena itu ami juga mendorong teman teman seniman terus berekspresi sehingga teman teman bisa melakukan pemajuan kebudayaan di Sumatera Utara,” tambahnya.

Kadis Pariwisata Odie Batubara mewakili Wali Kota Medan Rico Waas, menyatakan senang dengan kegiatan positif yang dilakukan, khususnya oleh orangtua usia lanjut.

“Saya cukup tertarik, ada lucunya, ada juga pesannya karena ini diinisiasi para ibu-ibu lansia yang mungkin umurnya lebih tua dari ibu saya. Apalagi temanya adalah sampah karena memang sampah tidak gampang dilakukan pembaharuan kalau tidak dari kita sendiri. Ibu-ibu the power of emak-emak. Kalau sudah ibu-ibu yang bergerak, sudah pasti jalan. Saya yakin dari ibu-ibu para orangtua kami, kegiatan ini sangat positif dan mengurangi kepenatan kita. Dan ini bisa diregenerasikan ke anak cucu kita. Ini juga harus komitmen. Karena ini ada kebudayaan, lingkungan hidup, dan pariwisatanya ada. Kegiatan ini memang harus kita komitmenkan agar bisa diregenerasikan. Ibu-ibu sangat bisa untuk mendorong bagaimana kegiatan ini bisa diregenerasikan ke anak cucu kita di bawah,” jelasnya. (pit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *