EDISIMEDAN.com, MEDAN – Di bawah langit Kota Medan yang cerah, langkah-langkah kecil penuh harapan berkumpul di depan kantor Rumah Zakat Medan, Jl. Setia Budi No.32 D. Pada Jumat pagi itu, bukan hanya suara yang menggema—tapi juga hati yang bicara.
Para amil Rumah Zakat Kota Medan bersatu dalam sebuah aksi solidaritas untuk Palestina, membawa pesan kemanusiaan yang tak bisa lagi dibungkam oleh jarak maupun waktu.
Dengan mengenakan atribut sederhana dan membawa spanduk bertuliskan #LoveForPalestina, mereka berdiri bukan hanya sebagai relawan lembaga, tapi sebagai manusia yang tak sanggup berpaling dari penderitaan rakyat Palestina. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang kadang lupa, aksi ini menjadi seruan hati: “Kami peduli. Kami tidak diam.”
Kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Ia adalah bentuk kepedulian yang hidup—yang lahir dari nurani dan rasa kemanusiaan. Aksi ini menyuarakan harapan, membangunkan empati, dan menggugah siapa pun yang melintas untuk tidak menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza dan Tepi Barat.
“Kita ingin menjaga agar masyarakat Indonesia tetap memiliki ikatan emosional dengan saudara-saudara kita di Palestina. Bukan sekadar wacana, tapi menjadi bagian dari perjuangan itu sendiri,” ungkap salah satu amil yang hadir.
Rumah Zakat tidak hanya dikenal sebagai lembaga yang menyalurkan bantuan, tetapi juga sebagai penjaga api solidaritas. Aksi di Medan ini adalah bagian dari komitmen yang lebih besar – menyuarakan suara mereka yang dibungkam, dan menyampaikan pesan bahwa kemanusiaan adalah urusan bersama.
Dalam setiap langkah, setiap doa, dan setiap seruan yang digemakan hari itu, ada harapan: bahwa dunia akan kembali peka, dan bahwa luka Palestina adalah luka kita semua. Lewat semangat #LoveForPalestina, Rumah Zakat mengajak masyarakat untuk terus peduli, beraksi, dan menjadi bagian dari perubahan.
Karena solidaritas bukan hanya tentang memberi, tapi tentang hadir, merasakan, dan memperjuangkan. (red)