EDISIMEDAN.com, MEDAN – Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara akan melaksanakan 5 (lima) program Quick Win yang dicanangkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd dan menjadi prioritas utama Perwakilan BKKBN Sumut pada awal tahun 2025 ini.
Quick Win meliputi 5 program, yaitu Taman Asuh Anak (Tamasya), Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya, dan AI-SuperApp tentang Keluarga dan Lansia Berdaya secara efektif dan maksimal.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Sumatera Utara, Fatmawati, ST., M.Eng saat menggelar acara pisah sambut Kaper BKKBN Provinsi Sumatera Utara, dari Dr. Munawar Ibrahim SKp, MPH kepada Fatmawati, ST., M.Eng di Aula Utama Kantor Perwakilan BKKBN Sumut, Jumat (31/1).
“Terkait dengan program yang akan dikembangkan di Sumatera Utara tentunya sesuai dengan arahan Menteri ada 5 program Quick Win yang harus kita delivery di masing-masing Provinsi sampai kelini lapangan supaya bisa program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Sumut semakin menggema di tingkat nasional,” ujar Fatmawati.
Ia menjelaskan salah satu dari 5 (lima) program Quick Win yaitu program Genting selain membantu menuntaskan angka stunting juga akan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak dalam meningkatkan cakupan program orang tua asuh untuk membantu anak yang beresiko stunting atau keluarga beresiko stunting (KRS).
Mantan Kaper Provinsi Sumatera Barat ini mengaku akan semakin meningkatkan capaian program Bangga Kencana serta penurunan stunting di Sumut dengan melanjutkan keberhasilan program Bangga Kencana yang telah ditorehkan sebelumnya.
Diketahui berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Sumatera Utara berhasil turun menjadi 18,9 persen, atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun 2022 sebesar 21,1 persen.
“Inilah upaya kita menekan angka stunting di Sumatera Utara. Kita berharap angka stunting bisa mencapai sesuai target Nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 ini,” ujarnya. (red)