EDISIMEDAN.com, MEDAN-Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi tumpuan bagi jutaan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu peserta Program JKN yang telah merasakan manfaat program tersebut adalah Febry Ramadhani (30). Febry merupakan peserta Program JKN yang terdaftar pada segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).
Febry, seorang calon ibu yang tinggal di Kota Medan, telah menjadi peserta Program JKN selama beberapa tahun terakhir. Sebagai peserta PBPU di kelas dua, Febry memiliki pengalaman yang baik dalam menggunakan layanan Program JKN, terutama ketika berobat di klinik dan fasilitas kesehatan lainnya. Febry mengucapkan bahwa ia sangat bersyukur dengan keberadaan program tersebut dan menyorot proses registrasinya yang sangat mudah dan cepat. Febry hanya perlu menunjukkan KTP, selanjutnya menunggu antrean untuk bisa masuk dan berobat.
“Menurut saya kemudahan ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus administrasi yang berbelit-belit. Prosedur yang simpel ini juga membantu mengurangi stres para peserta saat berkunjung ke klinik atau rumah sakit. Sebelumnya, kalau menggunakan layanan kesehatan lain, kita harus mengisi banyak formulir dan menunggu lama. Dengan BPJS Kesehatan, prosesnya jauh lebih praktis dan efisien,” tambah Febry, pada Jumat (13/09).
Febry yang saat ini sedang mengandung anak pertamanya, merencanakan untuk memanfaatkan Program JKN untuk proses persalinannya nanti. Febry mengaku bahwa dirinya merasa lebih tenang karena Program JKN akan menanggung biaya persalinan, baik persalinan secara normal maupun caesar. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu Febry dan suaminya dalam hal perencanaan keuangan keluarga.
“Saya juga mau mengungkapkan bahwa dengan BPJS Kesehatan, saya merasa lebih aman dan terlindungi jika sewaktu-waktu harus menjalani prosedur medis yang tidak terduga. Kadang-kadang, ada saja kejadian yang tidak kita harapkan. Dengan memiliki BPJS Kesehatan, setidaknya kita sudah punya perlindungan untuk menghadapi hal-hal seperti itu,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Selain pengalaman positifnya dalam memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, Febry juga memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan. Hadirnya Aplikasi Mobile JKN sangat membantu, terutama bagi orang-orang yang jarang membawa berbagai jenis kartu fisik seperti Febry.
“Dengan Aplikasi Mobile JKN, kami tidak perlu khawatir lagi tentang kehilangan kartu. Semua data ada di aplikasi tersebut, dan dapat langsung digunakan saat akan mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujar Febry.
Lebih lanjut Febry mengungkapkan bahwa kehadiran Aplikasi Mobile JKN memberikan kemudahan bagi para peserta Program JKN untuk mengakses berbagai layanan hanya dengan menggunakan ponsel. Fitur-fitur seperti informasi kepesertaan, cek status iuran, pendaftaran layanan, hingga pengajuan pindah faskes dapat dilakukan dengan cepat dan praktis. Semuanya bisa diakses dalam genggaman. Febry mengakui bahwa dirinya sangat menyukai fitur antrean online agar dapat mengetahui estimasi waktu kapan dirinya bisa dilayani di klinik atau rumah sakit.
“Bagi saya, dengan adanya inovasi seperti Aplikasi Mobile JKN, pelayanan BPJS Kesehatan menjadi lebih modern dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini yang serba cepat dan praktis. Sekarang ini, saya rasa setiap orang memiliki smartphone. Jadi, memanfaatkan teknologi ini benar-benar membantu kita dalam mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal,” tutur Febry.
Berdasarkan pengalaman positif yang dialaminya, Febry berharap BPJS Kesehatan dapat terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan BPJS Kesehatan menurutnya tidak hanya menjadi solusi finansial dalam hal kesehatan, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pesertanya di berbagai lapisan masyarakat.(red)
